Friday, December 2, 2011

Cinta Tak Pernah Meminta Untuk Menanti, Karena Pemuda Itu Adalah Dirimu

Kisah ini diambil dari buku Jalan Cinta Para Pejuang, Salim A.Fillah chapter aslinya berjudul “Mencintai sejantan ‘Ali”

Ada rahasia terdalam di hati ‘Ali yang tak dikisahkannya pada siapapun. Fathimah, karib kecilnya, puteri tersayang dari Sang Nabi yang adalah sepupunya itu, sungguh memesonanya. Kesantunannya, ibadahnya, kecekatan kerjanya, parasnya. Lihatlah gadis itu pada suatu hari ketika ayahnya pulang dengan luka memercik darah dan kepala yang dilumur isi perut unta. Ia bersihkan hati-hati, ia seka dengan penuh cinta. Ia bakar perca, ia tempelkan ke luka untuk menghentikan darah ayahnya.Semuanya dilakukan dengan mata gerimis dan hati menangis. Muhammad ibn ’Abdullah Sang Tepercaya tak layak diperlakukan demikian oleh kaumnya! Maka gadis cilik itu bangkit. Gagah ia berjalan menuju Ka’bah. Di sana, para pemuka Quraisy yang semula saling tertawa membanggakan tindakannya pada Sang Nabi tiba-tiba dicekam diam. Fathimah menghardik mereka dan seolah waktu berhenti, tak memberi mulut-mulut jalang itu kesempatan untuk menimpali. Mengagumkan!

‘Ali tak tahu apakah rasa itu bisa disebut cinta. Tapi, ia memang tersentak ketika suatu hari mendengar kabar yang mengejutkan. Fathimah dilamar seorang lelaki yang paling akrab dan paling dekat kedudukannya dengan Sang Nabi. Lelaki yang membela Islam dengan harta dan jiwa sejak awal-awal risalah. Lelaki yang iman dan akhlaqnya tak diragukan; Abu Bakr Ash Shiddiq, Radhiyallaahu ’Anhu.
”Allah mengujiku rupanya”, begitu batin ’Ali.
Ia merasa diuji karena merasa apalah ia dibanding Abu Bakr. Kedudukan di sisi Nabi? Abu Bakr lebih utama, mungkin justru karena ia bukan kerabat dekat Nabi seperti ’Ali, namun keimanan dan pembelaannya pada Allah dan RasulNya tak tertandingi. Lihatlah bagaimana Abu Bakr menjadi kawan perjalanan Nabi dalam hijrah sementara ’Ali bertugas menggantikan beliau untuk menanti maut di ranjangnya.
Lihatlah juga bagaimana Abu Bakr berda’wah. Lihatlah berapa banyak tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan Abu Bakr; ’Utsman, ’Abdurrahman ibn ’Auf, Thalhah, Zubair, Sa’d ibn Abi Waqqash, Mush’ab.. Ini yang tak mungkin dilakukan kanak-kanak kurang pergaulan seperti ’Ali. Lihatlah berapa banyak budak Muslim yang dibebaskan dan para faqir yang dibela Abu Bakr; Bilal, Khabbab, keluarga Yassir, ’Abdullah ibn Mas’ud.. Dan siapa budak yang dibebaskan ’Ali? Dari sisi finansial, Abu Bakr sang saudagar, insya Allah lebih bisa membahagiakan Fathimah.
’Ali hanya pemuda miskin dari keluarga miskin. ”Inilah persaudaraan dan cinta”, gumam ’Ali.
”Aku mengutamakan Abu Bakr atas diriku, aku mengutamakan kebahagiaan Fathimah atas cintaku.”
Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilakan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan.

Beberapa waktu berlalu, ternyata Allah menumbuhkan kembali tunas harap di hatinya yang sempat layu.
Lamaran Abu Bakr ditolak. Dan ’Ali terus menjaga semangatnya untuk mempersiapkan diri. Ah, ujian itu rupanya belum berakhir. Setelah Abu Bakr mundur, datanglah melamar Fathimah seorang laki-laki lain yang gagah dan perkasa, seorang lelaki yang sejak masuk Islamnya membuat kaum Muslimin berani tegak mengangkat muka, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh- musuh Allah bertekuk lutut.
’Umar ibn Al Khaththab. Ya, Al Faruq, sang pemisah kebenaran dan kebathilan itu juga datang melamar Fathimah. ’Umar memang masuk Islam belakangan, sekitar 3 tahun setelah ’Ali dan Abu Bakr. Tapi siapa yang menyangsikan ketulusannya? Siapa yang menyangsikan kecerdasannya untuk mengejar pemahaman? Siapa yang menyangsikan semua pembelaan dahsyat yang hanya ’Umar dan Hamzah yang mampu memberikannya pada kaum muslimin? Dan lebih dari itu, ’Ali mendengar sendiri betapa seringnya Nabi berkata, ”Aku datang bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku keluar bersama Abu Bakr dan ’Umar, aku masuk bersama Abu Bakr dan ’Umar..”

Betapa tinggi kedudukannya di sisi Rasul, di sisi ayah Fathimah. Lalu coba bandingkan bagaimana dia berhijrah dan bagaimana ’Umar melakukannya. ’Ali menyusul sang Nabi dengan sembunyi-sembunyi, dalam kejaran musuh yang frustasi karena tak menemukan beliau Shallallaahu ’Alaihi wa Sallam. Maka ia hanya berani berjalan di kelam malam. Selebihnya, di siang hari dia mencari bayang-bayang gundukan bukit pasir. Menanti dan bersembunyi.’Umar telah berangkat sebelumnya. Ia thawaf tujuh kali, lalu naik ke atas Ka’bah. ”Wahai Quraisy”, katanya. ”Hari ini putera Al Khaththab akan berhijrah. Barangsiapa yang ingin isterinya menjanda, anaknya menjadi yatim, atau ibunya berkabung tanpa henti, silakan hadang ’Umar di balik bukit ini!” ’Umar adalah lelaki pemberani. ’Ali, sekali lagi sadar. Dinilai dari semua segi dalam pandangan orang banyak, dia pemuda yang belum siap menikah. Apalagi menikahi Fathimah binti Rasulillah! Tidak. ’Umar jauh lebih layak. Dan ’Ali ridha.
Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan. Itulah keberanian. Atau mempersilakan. Yang ini pengorbanan.
Maka ’Ali bingung ketika kabar itu meruyak. Lamaran ’Umar juga ditolak.
Menantu macam apa kiranya yang dikehendaki Nabi? Yang seperti ’Utsman sang miliarderkah yang telah menikahi Ruqayyah binti Rasulillah? Yang seperti Abul ’Ash ibn Rabi’kah, saudagar Quraisy itu, suami Zainab binti Rasulillah? Ah, dua menantu Rasulullah itu sungguh membuatnya hilang kepercayaan diri.
Di antara Muhajirin hanya ’Abdurrahman ibn ’Auf yang setara dengan mereka. Atau justru Nabi ingin mengambil menantu dari Anshar untuk mengeratkan kekerabatan dengan mereka? Sa’d ibn Mu’adzkah, sang pemimpin Aus yang tampan dan elegan itu? Atau Sa’d ibn ’Ubaidah, pemimpin Khazraj yang lincah penuh semangat itu?

”Mengapa bukan engkau yang mencoba kawan?”, kalimat teman-teman Ansharnya itu membangunkan lamunan. ”Mengapa engkau tak mencoba melamar Fathimah? Aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi.. ”
”Aku?”, tanyanya tak yakin.
”Ya. Engkau wahai saudaraku!”
”Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa kuandalkan?”
”Kami di belakangmu, kawan! Semoga Allah menolongmu!”

’Ali pun menghadap Sang Nabi. Maka dengan memberanikan diri, disampaikannya keinginannya untuk menikahi Fathimah. Ya, menikahi. Ia tahu, secara ekonomi tak ada yang menjanjikan pada dirinya. Hanya ada satu set baju besi di sana ditambah persediaan tepung kasar untuk makannya. Tapi meminta waktu dua atau tiga tahun untuk bersiap-siap? Itu memalukan! Meminta Fathimah menantikannya di batas waktu hingga ia siap? Itu sangat kekanakan. Usianya telah berkepala dua sekarang. (Seusia denganku nich...)

”Engkau pemuda sejati wahai ’Ali!”, begitu nuraninya mengingatkan. Pemuda yang siap bertanggungjawab atas cintanya. Pemuda yang siap memikul resiko atas pilihan- pilihannya. Pemuda yang yakin bahwa Allah Maha Kaya. Lamarannya berjawab, ”Ahlan wa sahlan!” Kata itu meluncur tenang bersama senyum Sang Nabi.

Dan ia pun bingung. Apa maksudnya? Ucapan selamat datang itu sulit untuk bisa dikatakan sebagai isyarat penerimaan atau penolakan. Ah, mungkin Nabi pun bingung untuk menjawab. Mungkin tidak sekarang. Tapi ia siap ditolak. Itu resiko. Dan kejelasan jauh lebih ringan daripada menanggung beban tanya yang tak kunjung berjawab. Apalagi menyimpannya dalam hati sebagai bahtera tanpa pelabuhan. Ah, itu menyakitkan.

”Bagaimana jawab Nabi kawan? Bagaimana lamaranmu?”
”Entahlah..”
”Apa maksudmu?”
”Menurut kalian apakah ’Ahlan wa Sahlan’ berarti sebuah jawaban!”
”Dasar tolol! Tolol!”, kata mereka,
”Eh, maaf kawan.. Maksud kami satu saja sudah cukup dan kau mendapatkan dua! Ahlan saja sudah berarti ya. Sahlan juga. Dan kau mendapatkan Ahlan wa Sahlan kawan! Dua-duanya berarti ya !”
Dan ’Ali pun menikahi Fathimah. Dengan menggadaikan baju besinya. Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan ke kawan-kawannya tapi Nabi berkeras agar ia membayar cicilannya. Itu hutang.
Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah. Dengan keberanian untuk menikah. Sekarang. Bukan janji-janji dan nanti-nanti.

’Ali adalah gentleman sejati. Tidak heran kalau pemuda Arab memiliki yel, “Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!” Inilah jalan cinta para pejuang. Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggung jawab. Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti. Seperti ’Ali. Ia mempersilakan. Atau mengambil kesempatan. Yang pertama adalah pengorbanan. Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi, dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari (setelah mereka menikah) Fathimah berkata kepada ‘Ali, “Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda ”
‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu?”
Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu” Ya Allah romantis bangeet :-)

Kemudian Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah puteri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib, maka saksikanlah sesungguhnya aku telah menikahkannya dengan maskawin empat ratus Fidhdhah (dalam nilai perak), dan Ali ridha (menerima) mahar tersebut.”

Kemudian Rasulullah saw. mendoakan keduanya:
“Semoga Allah mengumpulkan kesempurnaan kalian berdua, membahagiakan kesungguhan kalian berdua, memberkahi kalian berdua, dan mengeluarkan dari kalian berdua kebajikan yang banyak.” (kitab Ar-Riyadh An-Nadhrah 2:183, bab4)

Saturday, November 12, 2011

[Seminar Mahasiswa]

[Seminar Mahasiswa]

Tema           :  Peran Mahasiswa dalam Pembentukan MASYARAKAT ISLAMI
Pembicara    :  Dr.Muhammad Sarbini, M.H.I (pemateri Radio Fajri 99.3 FM Bogor)
Tempat        :  Gd. Rabbani lt.4, Jalan Dipatiukur no.44, dekat Kampus Unpad Dipatiukur
Waktu          :  Ahad, 20 N0vember 2011, jam 08.00-12.00 WIB

Pendaftaran:
Ketik  :  Nama Lengkap (spasi) Asal Universitas (spasi) Bandung
kirim ke 087770906123

GRATIS untuk mahasiswa dan mahasiswi


Fasilitas:
-sertifikat
-snack
-majalah Islami gratis
-doorprize dari rabbani

Informasi : 085218788597 (Ustad Faishol Hamzah, Lc.)
http://www.facebook.com/notes/erwin-abdul-zalaludin/nizar-seorang-manager-pt-telkom-berhasil-menghafal-al-quran-30-juz-dalam-waktu-1/305011752843150

Monday, April 25, 2011

Abdurrahman bin 'Auf

Abdurrahman bin 'Auf adalah seorang shahabat Nabi s.a.w. yang mempunyai banyak keistimewaan, di antaranya adalah beliau diberitahukan masuk syurga oleh Allah s.w.t. ketika masih hidup serta termasuk salah seorang dari enam orang anggota syura. Beliau dilahirkan pada tahun kesepuluh dari tahun gajah dan umurnya lebih lebih muda dari Nabi selama sepuluh tahun karena Nabi dilahirkan pada tahun gajah yaitu tanggal 20 April 571M. Dengan demikian Abdurrahman dilahirkan pada tahun 581M. Namanya pada masa jahiliyah adalah Abdu Amru dan dalam satu pendapat lain Abdul Ka'bah. Lalu Nabi s.a.w. menggantikannya menjadi Abdurrahman. Nama lengkapnya adalah Abdurrahman bin Auf bin Abdu Manaf bin Abdul Harits bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah al-Qurasyi al-Zuhri. Nasabnya bertemu dengan Nabi s.a.w. pada Kilab bin Murrah. Kinayahnya adalah Abu Muhammad sedangkan laqabnya al-Shadiq al-Barr. Ibunya bernama Asysyifa binti 'Auf bin Abdu bin al-Harits bin Zuhrah.

Beliau termasuk di antara orang yang paling dini memeluk Islam karena keislamannya terjadi sebelum Nabi s.a.w. mengkoordinir pengajian rutin di rumah al-Arqam bin al-Arqam, dan di antara orang yang masuk Islam berkat dakwah Abu Bakar al-Shiddiq. Keislamannya juga diikuti oleh saudara sebapanya al-Aswad bin 'Auf, akan tetapi ia (al-Aswad) berhijrah (ke Madinah) agak lambat yaitu beberapa saat sebelum pembukaan Mekkah.

Bersamaan dengan itu keislamannya juga diikuti saudara sebapanya Abdullah bin 'Auf dan Hamnan bin 'Auf. Namun keduanya tidak berhijrah (ke Madinah) akan tetapi tetap tinggal di Mekkah. Hamnan termasuk di antara yang panjang umurnya karena pada masa jahiliyah telah hidup selama enam puluh tahun dan pada masa Islam hidup selama enam puluh tahun juga.

Aktivitas Dakwah dan Perniagaan
Jauh sebelum berhijrah ke Madinah รข€“seperti yang diceritakan oleh Ibnu Hisyam dalam kitab sirahnya- Abdurrahman bin 'Auf termasuk di antara para shahabat yang hijrah ke Habsyah gelombang pertama, kemudian kembali ke Mekkah dan seterusnya hijrah ke Madinah.

Seperti layaknya para muhajirin lainnya yang meninggalkan kota Mekkah, Abdurrahman bin Auf di samping meninggalkan kota kelahirannya Mekkah juga meninggalkan seluruh harta yang dimilikinya sehingga setibanya di Madinah beliau tidak memiliki apapun harta dan bahkan beliau tidak memiliki isteri. Diriwayatkan dari Anas bin Malik, sesungguhnya Abdurrahman bin Auf telah dipersaudarakan (oleh Nabi s.a.w.) dengan Sa'ad bin al-Rabi' al-Ansari tatkala tiba di Madinah. Lalu Sa'ad berkata kepadanya: Saudaraku! Saya adalah salah seorang penduduk Madinah yang punya banyak harta, pilihlah dan ambillah/ dan saya juga mempunya dua orang isteri, lihatlah salah satunya yang mana yang menarik hatimu sehingga saya bisa mentalaknya untukmu. Abdurrahman menjawab semoga Allah memberkatimu pada hartamu dan keluargamu (akan tetapi) tunjukkanlah di mana letak pasarmu. Merekapun menunjukkan pasar, maka beliaupun melakukan transaksi jual beli sehingga mendapatkan laba (yang banyak) dan telah mampu membeli keju dan lemak. Kemudian tidak lama berselang iapun sudah dipenuhi oleh wewangian (menikah). Lalu Rasulullah s.a.w. bertanya: "apa gerangan yang terjadi denganmu?", Ia menjawab:" Wahai Rasulullah, aku telah menikah. Baginda bertanya: apa maharnya? Ia menjawab: "emas sebesar biji kurma". Baginda bertanya kembali: "buatlah walimah (pesta perkawinan) walaupun dengan satu ekor kambing".

Rasulullah s.a.w. sangat jeli melihat keadaan Abdurrahman bin Auf sehingga beliau dipersaudarakan dengan Sa'ad bin al-Rabi' yang merupakan salah seorang penduduk Madinah yang mempunyai banyak harta. Persaudaraan ini membuahkan hasil yang sangat kuat sekali bagi terjalinnya ikatan yang sangat kuat di antara keduanya. Hal ini digambarkan ketika Sa'ad bin al-Rabi' menawarkan setengah kekayaannya untuk dibagi percuma dan istrinya yang dicintai untuk dinikahi oleh Abdurrahman bin Auf. Abdurrahman. Walaupun Sa'ad bin al-Rabi' menawarkannya didasarkan oleh niat tulus ikhlas namun Abdurrahman bin Auf bukanlah tipe manusia yang memanfaatkan kesempatan sehingga beliau menolak secara halus dengan ungkapan semoga Allah memberkatimu, keluargamu dan hartamu.
Ia boleh miskin materi, tapi ia tidak akan pernah menjadi miskin mental. Jangankan meminta, ia pun pantang menerima pemberian orang selain upahnya sendiri. 'Tangan di bawah' sama sekali bukan perilaku mulia. Abdurrahman bukan hanya tahu, melainkan memegang teguh nilai itu. Ia pun memutar otak bagaimana dapat keluar dari kemiskinan tanpa harus menerima pemberian orang lain. Ia hanya minta ditunjukkan jalan ke pasar. Ia pun pergi ke pasar dan mengamatinya secara cermat. Dari pengamatannya ia tahu, pasar itu menempati tanah milik seorang saudagar Yahudi. Para pedagang berjualan di sana dengan menyewa tanah tersebut, sebagaimana para pedagang sekarang menyewa kios di mal.
Kreativitas Abdurrahman pun muncul. Ia minta tolong saudara barunya untuk membeli tanah yang kurang berharga yang terletak di samping tanah pasar itu. Tanah tersebut lalu dipetak-petak secara baik. Siapa pun boleh berjualan di tanah itu tanpa membayar sewa. Bila dari berdagang itu terdapat keuntungan, ia mengimbau mereka untuk memberikan bagi hasil seikhlasnya. Para pedagang gembira dengan tawaran itu karena membebaskan mereka dari biaya operasional. Mereka berbondong pindah ke pasar baru yang dikembangkan Abdurrahman. Keuntungannya berlipat. Dari keuntungan itu, Abdurahman mendapat bagi hasil. Semua gembira. Tak perlu makan waktu lama, Abdurrahman keluar dari kemiskinan, bahkan menjadi salah seorang sahabat Rasul yang paling berada.
Kegigihannya dalam berdagang juga seperti yang beliau ungkapkan sendiri: "aku melihat diriku kalau seandainya akau mengangkat sebuah batu aku mengharapkan mendapatkan emas atau perak".

SUMBANGAN DI JALAN ALLAH S.W.T.

Laba dari perniagaannya yang semakin meningkat dari ke hari tidaklah menyebabkan beliau menjadi manusia yang pelit dan kikir serta jauh dari jalan Allah. Bahkan beliau tidak segan-segan untuk menyumbangkan hartanya di jalan Allah dan disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa beliau menyumbangkan setengah dari hartanya. Hal ini seperti disebutkan Zuhri bahwa Abdurrahman bin Auf menyumbangkan setengah dari hartanya sebanyak empat ribu dirham pada masa Rasulullah s.a.w., kemudian beliau menyumbangkan empat ribu dirham, kemudian empat puluh dinar, kemudian lima ratus kuda perang di jalan Allah, kemudian seribu lima ratus tunggangan/ rahilah di jalan Allah, dan semua penghasilannya bersumber dari perniagaan.

Kemurahan hatinya untuk menyumbangkan hartanya di jalan tidak hanya berhenti dengan menyumbangkan setengah dari hartanya bahkan dalam kesempatan lainnya disebutkan bahwa beliau menyumbangkan keseluruhan hartanya. Hal ini seperti diceritakan oleh Ibnu Abbas r.a. bahwa manakala Abdurrahman bin Auf ditimpa oleh sebuah penyakit beliau mewasiatkan sepertiga hartanya, maka tatkala sembuh beliau menyumbangkan sendiri dengan tangannya, kemudian berkata: Wahai shahabat Rasulullah s.a.w.: saya akan memberikan sebanyak empat ratus dinar ke atas semua pasukan Badar, lalu Uthman dan beberapa orang lainnya datang menemuinya: lalu orang-orang bertanya kepadanya: Wahai Abu Umar, bukankah anda orang kaya? Ia berkata: ini adalah waslah dari Abdurrahman dan bukan sedekah, dan ia termasuk harta yang halal. Maka ia menyumbangkan sebanyak seratus lima puluh ribu dinar kepada mereka, lalu tatkala menjelang malam beliau duduk sendiri di rumahnya, lalu menuliskan sebuah memo untuk dibagikan semua hartanya kepada para muhajirin dan Anshar, bahkan beliau menulis bajunya yang dipakainya dalam memo tersebut, dan tidak ada satupun yang disisakannya kecuali dibagikan semuanya kepada kaum fakir.
Ketika menunaikan shalat shubuh di belakang Rasulullah s.a.w. turunlah Jibril dan berkata: Wahai Muhammad sesungguhnya Allah berfirman kepadamu: kirimkanlah salam saya buat Abdurrahman dan terimalah semua memonya kemudian kembalikanlah semua kepadanya dan katakan kepadanya:Allah telah menerima sedekahmu dan ia adalah wakil Allah dan wakil RasulNya maka kembangkanlah hartanya sesuai dengan kemauannya, dan kelolalah hartanya sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya dan ia tidak akan diminta pertanggungjawab dan beritahulah kabar gembir (ia dijamin masuk syurga).

Disamping menyumbangkan hartanya untuk fakir miskin dan orang-orang tertentu beliau juga diceritakan merupakan orang yang paling banyak memerdekan hamba. Dalam sebuah riwayat Ja'far bin Burqan berkata: saya pernah mendengar bahwa Abdurrahman bin Auf telah memerdekan hamba sebanyak tiga puluh ribu jiwa. Dan Abu Amr berkata: dalam satu riwayat disebutkan bahwa beliau memerdekakan sebanyak tiga puluh hamba dalam satu hari.

KEUTAMAAN ABDURRAHMAN BIN 'AUF

Keislaman Abdurrahman bin Auf sejak dini menjadikan beliau sebagai pribadi yang paling pertama menghadapi kerasnya penentangan dari penduduk Quraisy Mekkah, sehingga akhirnya beliau dan beberapa shahabat lainnya diizinkan oleh Nabi s.a.w. berhijrah ke Habsyah pada gelombang pertama. Menurut para ulama, pemilihan kota Habsyah (Ethiopia) sebagai tujuan hijrah pada masa itu disebabkan Habsyah adalah merupakan sebuah negara yang tidak mempunyai ikatan diplomasi dengan negara-negara Arab sehingga dalam hukum international di era modern disebutkan bahwa negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik maka tidak boleh melakukan ektradisi terhadap orang yang berlindung di dalam negaranya. Dan ini merupakan pemilihan yang sangat tepat dari Rasulullah s.a.w. dan diceritakan bahwa ketika utusan Quraisy membujuk Najasyi agar mengusir para muhajirin dari bumi Habsyah, beliau berkata bahwa saya tidak akan melakukan kecuali setelah mengetahui alasan dari pribadi tersebut. Dan ternyata setelah mendengarkan penjelasan dari Ja'far bin Abi Thalib, Najasyi mengembalikan semua hadiah yang diberikan oleh utusan Quraisy dan mengusir keduanya serta menjamin keamanan seluruh kaum muslimin di negaranya.

Tidak mengherankan akhirnya beliau merupakan di antara para shahabat yang mendapatkan beberapa keistimewaan di antaranya:
1. Menjagi Imam Shalat Nabi s.a.w.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa dalam satu peperangan Nabi s.a.w. menjadi makmum Abdurrahman bin Auf. Dalam cerita panjang lebar Amr bin Wahab mengatakan bahwa al-Mughirah bin Syu'bah menyebutkan bahwa menjelang shubuh hari Nabi mengajak al-Mughirah untuk menemaninya membuang hajat. Setelah buang hajat Nabi s.a.w. memintanya untuk mengambalikan air wudhu' namun ternyata mereka sudah terlambat karena rombongan sedang menunaikan shalat yang diimami oleh Abdurrahman bin Auf. Ketika itu ia mencuba untuk menghentikan shalat jemaah tersebut dengan kembali mengumandangkan azan namun Nabi s.a.w. melarangnya sehingga Nabi s.a.w. menjadi makmun kepada Abdurrahman bin Auf. Dalam satu hadits lainnya diriwayatkan oleh al-Mughirah: Nabi tidak meninggal sehingga menjadi makmum orang shalih dari ummatnya.

2. Calon Penghuni Syurga
Beliau merupakan salah seorang shahabat Nabi s.a.w. yang dijamin masuk syurga Diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Sa'id bin Zayd berkata: Rasulullah s.a.w. berkata: sepuluh orang yang dijamin masuk syurga: Abu Bakar, Umar, Ali, Utsman, Zubair, Thalhah, Abdurrahman bin Auf, Abu Ubaidah bin al-Jarrah dan Sa'ad bin Abi Waqqas. Beliau berkata: beliau telah menyebutkan satu persatu dari yang sembilan orang dan kemudian berhenti sejenak pada bilang yang kesepuluh. Maka orang bertanya-tanya: kami memohon kepadamu atas nama Allah siapakah orang yang kesepuluh? Beliau menjawab: kalian meminta keseriusan saya atas nama Allah, (orang yang yang kesepuluh adalah) Abu al-A'war (kinayah terhadap Sa'id bin Zaid).

3. Kecintaan Nabi s.a.w. terhadap Abdurrahman bin Auf r.a.
Ummu Salamah r.a. menceritakan bahwa Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya yang akan menjaga kamu sekalian sepeninggalku adalah al-Shadiq al-Bar (Abdurrahman bin Auf), Ya Allah hidangkanlah minuman mata air syurga kepada Abdurrahman bin Auf.

Nabi s.a.w. juga bersabda: "Engkau adalah orang kepercayaan penduduk bumi dan engkau juga orang kepercayaan penduduk langit.

4. Ayat al-Quran yang memujinya

al-Quran memuji keutamaannya, di antaranya seperti yang diriwayatkan dari Saib tentang firman Allah ta'ala (al-Baqarah:267) diturunkan untuk Uthman dan Abdurrahman bin Auf. Adapun tentang Abdurrahman bin Auf diceritakan bahwa ia menyumbangkan empat ribu dirham kepada Nabi s.a.w. lalu ia berkata: sebenarnya saya punya delapan ribu dirham (akan tetapi) saya tinggalkan empat ribu dirham untuk diri sendiri dan keluarga sedangkan empat ribu dirham saya sumbangkan di jalan Allah maka Nabi s.a.w bersabda: semoga Allah memberkati apa yang telah engkau tinggalkan dan apa yang telah engkau sumbangkan.
5. Salam dan berita masuk syurga dari Allah s.w.t.

Ibnu Abbas r.a. berkata: "manakala kafilah dagang Abdurrahman bin Auf kembali dari Syam langsung dibawa kepada Nabi s.a.w. lalu Nabi s.a.w. berdoa untuknya agar dimasukkan syurga, lalu turunlah Jibril berkata: Sesungguhnya Allah mengirimkan salam untukmu dan berkata: kirimkanlah salam saya kepada Abdurrahman bin Auf dan sampaikan berita gembira beliau masuk syurga.

6. Penghargaan Nabi s.a.w.
Abu Umar dan beberapa orang lainnya berkata: Abdurrahman bin Auf ikut dalam perang Badar dan semua peperangan lainnya, beliau tetap setia membentengi Nabi s.a.w. pada perag Uhud, salah seorang dari sepuluh orang yang dijamin masuk syurga, salah seorang dari lapan orang yang terdahulu masuk syurga, salah seorang dari enam orang anggota syurga yang disaksikan oleh Umar bahwa Rasulullah s.a..w telah ridha terhadap mereka, salah seorang dari lima orang yang masuk Islam dalam tangan Abu Bakar, Rasulullah s.a.w pernah mengutusnya ke Dumah al-Jandal, memakaikan surban dan menyalipnya pada ke dua bahunya lalu berkata kepadanya: pergilah dengan mengucapkan bismillah dan mewasiatkannya beberapa wasiat, dan berkata kepadanya: jika Allah memberi kemenangan kepadamu maka kawinilah anak perempuan dari pemimpin mereka, atau disebutkan berkata anak perempuan raja mereka sedangkan pemimpin mereka adalah al-Asbagh bin Tha'labah al-Kalibi lalu iapun mengawini anak perempuannya Tamadhur dan ia adalah ibu dari anaknya Abi Salamah.

7. Kepercayaan Nabi s.a.w. terhadap kekuatan imannya

Ubaidillah bin Abdullah bin 'Utbah bin Mas'ud berkata: Bahwa Rasulullah s.a.w. memberikan (sesuatu) kepada khalayak ramai dan tidak memberikan apapun kepada Abdurrahmah bin Auf sedangkan ia berada dalam khalayak tersebut, lalu Abdurrahman bin Auf keluar dari barisan tersebut dalam keadaan menangis, maka Umar bin Khattab melihat dan berkata: apa yang membuatmu menangis? Ia menjawab: Rasulullah s.a.w. memberikan sesuatu kepada orang ramai padahal saya ada di tengah orang-orang tersebut, maka aku takut Rasulullah s.a.w. tidak memberikan sesuatu kepadaku disebabkan oleh hal yang tidak disukai dariku. Beliau berkata: lalu Umar masuk menemui Nabi s.a.w. dan menceritakan peristiwa yang dialami oleh Abdurrahman bin Auf, lalu Rasulullah s.a.w. berkata: Saya tidak marah kepadanya akan tetapi telah menyerahkannya kepada keimanannya.



8. Orang yang sudah bahagia dalam perut ibunya

Ibrahim bin Abdurrahman bin Auf berkata: manakala Abdurrahman bin Auf terlelap sebentar kemudian bangun kembali lalu bercerita: sesungguhnya telah datang kepadaku dua orang malaikat yang berperawakan menakutkan lalu keduanya berkata: ikuti bersama kami untuk diadukan kepada Allah. Ia berkata: lalu keduanya dijumpai oleh seorang malaikat maka berkata: mau dibawa kemana lelaki tersebut? Keduanya menjawab: kami mau mengadukannya kepada Allah. Ia berkata: lepaskanlah ia karena sesungguhnya ia telah dituliskan sebagai lelaki bahagian sedangkan ia masih dalam kandungan ibunya.

9. Keilmuannya

Ibnu Abbas r.a. bahwa ketika Umar menuju ke Syam dan manakala sampai di Sara' beliau dikabarkan bahwa Syam telah dilanda oleh penyakit waba' (penyakit menular), lalu mengumpulkan semua shahabat Rasulullah s.a.w. dan meminta pendapat, sehingga muncullah berbagai pendapat namun beliau menyetujui pendapat untuk kembali (agar tidak meneruskan perjalanan). Tiba-tiba muncullah Abdurrahman bin Auf yang menghilang beberapa saat karena buang hajat lalu berkata: Sesungguhnya saya sangat mengertia masalah ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: apabila terjadi penyakit menular di suatu tempat maka janganlah kamu masuk ke dalamnya dan apabila terjadi di suatu tempat sedangkan kamu berada di dalamnya maka janganlah kamu keluar darinya karena lari dari penyakit tersebut.

10. Rujukan Umar

Anas r.a. menceritakan bahwa peminum khamar Nabi s.a.w. dijatuhkan hukuman jilid dengan pelepah kurma dan sandal sebanyak empat puluh kali dan demikian juga Abu Bakar. Seterusnya Anas r.a. menceritakan ketika Umar diangkat menjadi Khalifah: sesungguhnya orang kampung telah datang ke kota, apa pendapat kalian tentang hukum peminum khamar? Lalu Abdurrahman bin Auf berkata: kita menetapkan hukumannya di bawah hukuman hudud maka (Umarpun) menetapkan hukuman sebanyak delapan puluh kali jilid.

11. Ketawadhuannya
Walaupun beliau merupakan sosok shahabat Nabi s.a.w. yang telah dijanjikan masuk syurga namun beliau titel tersebut tidak menyebabkan beliau lupa diri. Sa'id bin Jubair berkata: Abdurrahman bin Auf tidak dapat dibedakan di antara hamba sahayanya.

WAFAT

Beliau meninggal pada tahun 31H, dalam pendapat lain disebutkan pada tahun 32H ketika berumur 75tahun. Dalam pendapat lain disebutkan berumur 72tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi' yang diimami oleh Utsman berdasarkan wasiatnya. Diriwayatkan oleh Ibnu al-Najjar di dalam kitab Akhbar al-Madinah dengan sanadnya dari Abdurrahman bn Humaid dari Bapaknya berkata: ketika ajal hendak menjemputnya Aisyah mengirimkan seseorang kepadanya supaya dikuburkan di sisi Rasulullah s.a.w. dan kedua saudaranya, maka ia menjawab: saya tidak mau menyempitkan ruang rumahmu karena sesungguhnya saya telah berjanji kepada Ibnu Maz'un siapa saja yang meninggal maka akan dikuburkan di sisi sahabatnya dan dengan demikian makam Utsman bin Maz'un dan Abdurrahman bin Auf berada di sisi qubah Ibrahim bin Nabi s.a.w.

Sunday, April 10, 2011

Adab Sebelum Tidur.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Adab islami sebelum tidur yang seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim adalah sebagai berikut.
Pertama: Tidurlah dalam keadaan berwudhu.
Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ุฅِุฐَุง ุฃَุชَูŠْุชَ ู…َุถْุฌَุนَูƒَ ูَุชَูˆَุถَّุฃْ ูˆُุถُูˆุกَูƒَ ู„ِู„ุตَّู„ุงَุฉِ ، ุซُู…َّ ุงุถْุทَุฌِุนْ ุนَู„َู‰ ุดِู‚ِّูƒَ ุงู„ุฃَูŠْู…َู†ِ
Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu” (HR. Bukhari nฮฟ. 247 dan Muslim nฮฟ. 2710)
Kedua: Tidur berbaring pada sisi kanan.
Hal ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim, “Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)” (Zaadul Ma’ad, 1/321-322).
Ketiga: Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash (qul huwallahu ahad), surat Al Falaq (qul a’udzu bi robbil falaq), dan surat An Naas (qul a’udzu bi robbinnaas), masing-masing sekali. Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali. Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.
Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
ูƒَุงู†َ ุฅِุฐَุง ุฃَูˆَู‰ ุฅِู„َู‰ ูِุฑَุงุดِู‡ِ ูƒُู„َّ ู„َูŠْู„َุฉٍ ุฌَู…َุนَ ูƒَูَّูŠْู‡ِ ุซُู…َّ ู†َูَุซَ ูِูŠู‡ِู…َุง ูَู‚َุฑَุฃَ ูِูŠู‡ِู…َุง ( ู‚ُู„ْ ู‡ُูˆَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฃَุญَุฏٌ ) ูˆَ ( ู‚ُู„ْ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِุฑَุจِّ ุงู„ْูَู„َู‚ِ ) ูˆَ ( ู‚ُู„ْ ุฃَุนُูˆุฐُ ุจِุฑَุจِّ ุงู„ู†َّุงุณِ ) ุซُู…َّ ูŠَู…ْุณَุญُ ุจِู‡ِู…َุง ู…َุง ุงุณْุชَุทَุงุนَ ู…ِู†ْ ุฌَุณَุฏِู‡ِ ูŠَุจْุฏَุฃُ ุจِู‡ِู…َุง ุนَู„َู‰ ุฑَุฃْุณِู‡ِ ูˆَูˆَุฌْู‡ِู‡ِ ูˆَู…َุง ุฃَู‚ْุจَู„َ ู…ِู†ْ ุฌَุณَุฏِู‡ِ ูŠَูْุนَู„ُ ุฐَู„ِูƒَ ุซَู„ุงَุซَ ู…َุฑَّุงุชٍ
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari nฮฟ. 5017). Membaca Al Qur’ะฐn sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik.
Keempat: Membaca ayat kursi sebelum tidur.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
ูˆَูƒَّู„َู†ِู‰ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – ุจِุญِูْุธِ ุฒَูƒَุงุฉِ ุฑَู…َุถَุงู†َ ، ูَุฃَุชَุงู†ِู‰ ุขุชٍ ، ูَุฌَุนَู„َ ูŠَุญْุซُูˆ ู…ِู†َ ุงู„ุทَّุนَุงู…ِ ، ูَุฃَุฎَุฐْุชُู‡ُ ูَู‚ُู„ْุชُ ู„ุฃَุฑْูَุนَู†َّูƒَ ุฅِู„َู‰ ุฑَุณُูˆู„ِ ุงู„ู„َّู‡ِ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – . ูَุฐَูƒَุฑَ ุงู„ْุญَุฏِูŠุซَ ูَู‚َุงู„َ ุฅِุฐَุง ุฃَูˆَูŠْุชَ ุฅِู„َู‰ ูِุฑَุงุดِูƒَ ูَุงู‚ْุฑَุฃْ ุขูŠَุฉَ ุงู„ْูƒُุฑْุณِู‰ِّ ู„َู†ْ ูŠَุฒَุงู„َ ุนَู„َูŠْูƒَ ู…ِู†َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุญَุงูِุธٌ ، ูˆَู„ุงَ ูŠَู‚ْุฑَุจُูƒَ ุดَูŠْุทَุงู†ٌ ุญَุชَّู‰ ุชُุตْุจِุญَ . ูَู‚َุงู„َ ุงู„ู†َّุจِู‰ُّ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – « ุตَุฏَู‚َูƒَ ูˆَู‡ْูˆَ ูƒَุฐُูˆุจٌ ، ุฐَุงูƒَ ุดَูŠْุทَุงู†ٌ »
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“. Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“. (HR. Bukhari nฮฟ. 3275)
Kelima: Membaca ิฮฟ’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”.
Dari Hudzaifah, ia berkata,
ูƒَุงู†َ ุงู„ู†َّุจِู‰ُّ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – ุฅِุฐَุง ุฃَุฑَุงุฏَ ุฃَู†ْ ูŠَู†َุงู…َ ู‚َุงู„َ « ุจِุงุณْู…ِูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฃَู…ُูˆุชُ ูˆَุฃَุญْูŠَุง » . ูˆَุฅِุฐَุง ุงุณْุชَูŠْู‚َุธَ ู…ِู†ْ ู…َู†َุงู…ِู‡ِ ู‚َุงู„َ « ุงู„ْุญَู…ْุฏُ ู„ِู„َّู‡ِ ุงู„َّุฐِู‰ ุฃَุญْูŠَุงู†َุง ุจَุนْุฏَ ู…َุง ุฃَู…َุงุชَู†َุง ، ูˆَุฅِู„َูŠْู‡ِ ุงู„ู†ُّุดُูˆุฑُ »
Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari nฮฟ. 6324)
Masih ada beberapa dzikir sebelum tidur lainnya yang tidak kami sebutkan dalam tulisan kali ini. Silakan menelaahnya di buku Hisnul Muslim, Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni.
Keenam: Sebisa mungkin membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika tidak ada kepentingan yang bermanfaat.
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,
ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ – ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… – ูƒَุงู†َ ูŠَูƒْุฑَู‡ُ ุงู„ู†َّูˆْู…َ ู‚َุจْู„َ ุงู„ْุนِุดَุงุกِ ูˆَุงู„ْุญَุฏِูŠุซَ ุจَุนْุฏَู‡َุง
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari nฮฟ. 568)
Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)
Semoga kajian kita kali ini bisa kita amalkan. Hanya Allah yang beri taufik.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Saturday, April 2, 2011

Untukmu Calon Istriku.

Siapapun engkau, dimanapun engkau berada sekarang, ku hanya ingin engkau tahu, bahwa diri ini merindu akan hadirmu. Sungguh tak dapat ku pungkiri bahwa sepi ini hajatkan hadirmu disisi, ku akui bahwa ku hanyalah seorang lelaki biasa, dengan cinta yang biasa, oleh karenanya ku butuh hadirmu tuk jadikan cinta ini cinta yang tak lagi biasa. Ku pun sadari bahwa kau hanyalah seorang wanita biasa, maka ijinkan aku tuk buatmu jadi pribadi yang luar biasa dengan cinta yang penuh ketulusan tanpa banyak tuntutan, jua ku sadari padamu melekat kekurangan, namun ku ingin kau tahu bahwa ketika rembulan tak Purnama, tetap malam terhiasi teduh cahayanya, begitu pun inginku padamu, walau tak sempurna, kasih tulusmu kan tetap jadi hiasan hidupku, dengan balutan keanggunan cinta dalam indahnya taman takwa, berjalan kita bersama.

Tiada lelah ku mengusahakan dan berdoa kepada Alloh Subhanahu wa ta’ala agar kita dipertemukan di gerbang pernikahan, gerbang yang kan antarkan ku sampai di taman hatimu tuk menyemai cinta ini. Duhai calon istriku, ku tak tahu dengan cara apa dan kapan Alloh kan pertemukan kita, ku ingin bersegera bertemu dan bersamamu namun tak ingin ku terperosok dalam suatu kertegesaan, yakinku bahwa Alloh kan pertemukan kita pada saatnya nanti, saat yang akan selalu kunanti, saat yang akan kusambut dengan penuh kesyukuran di hati. Kini dalam masa penantian ku kan persiapkan benih cinta ini, benih cinta karena Alloh yang kan ku semai di taman hatimu nanti, ku kan persiapkan bahu ini untuk kau jadikan sandaran ketika lelah dan letih menyambangimu, ku kan persiapkan tangan ini tuk membelaimu dengan penuh kasih sayang dan tuk usap air matamu ketika sedih menghampirimu. Mungkin terlihat sederhana, namun memang itulah yang kuinginkan, ku ingin mencintaimu dengan sederhana. Duhai calon istriku untaian kata ini tertulis dalam lembaran kerinduan hati, untukmu sajak sederhana kurangkai :

Duhai calon istri dan ibu dari anak-anakku
disini masih ku menanti hadirmu
dalam laju gerak sang waktu
berjalan dan berlariku tuk menggapaimu

Duhai calon istriku
ku yakin engkau kan datang
walau tak saat masa sekarang
ku yakin engkau kan hadir
membawa sepoi angin kasih yang semilir
karenanya ku kan terus mengusahakan
seiring doa dari hati yang terucap pada lisan

Duhai calon istriku
merinduku akan senyum manismu
merinduku akan teduh tatapanmu
merinduku akan kelembutan hatimu
merinduku akan kasih sayangmu
tunggulah diriku yang kan jemputmu
tuk labuhkan cinta di dermaga hatimu…

Friday, April 1, 2011

Fakultas Favorit di ITB

Inilah Fakultas Favorit di ITB

Iman Herdiana - Okezone
Selasa, 29 Maret 2011 - 10:48 wib
Rektor ITB Prof Akhmaloka Ph.D. (Foto : Sindo)
Rektor ITB Prof Akhmaloka Ph.D. (Foto : Sindo)
BANDUNG - Menjelang tahun ajaran baru, calon mahasiswa biasanya kebingungan menentukan fakultas yang akan dipilih. Bagi peminat teknik, Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi salah satu kampus favorit. Lalu fakultas apa saja yang paling tinggi peminatnya di Kampus Ganesha ini?

Rektor ITB Akhmaloka menyebutkan, ITB memiliki tiga fakultas yang tiap tahunnya selalu jadi favorit mahasiswa, yaitu Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM), Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), dan Fakultas Teknologi Industri (FTI). Quota tiga masing-masing fakultas ini sebanyak 300 kursi per-tahun.

"Tiap tahunnya, tiga fakultas ini selalu papan atas, banyak diminati. Selain itu pasinggrade-nya juga paling tinggi," terang Akhmaloka, kepada okezone, di ITB, Bandung, Jawa Barat, (29/3/2011).

Banyak perusahaan yang minat pada lulusan fakultas ini. Bahkan banyak juga yang mengikatnya sebelum lulus. Misalnya perusahaan perminyakan dan pertambangan nasional dan internasional yang biasa memberi beasiswa di beberapa semester sebelum mahasiswa lulus. Setelah itu, mereka diminta kerja.

"Dan yang begitu banyak sekali, tidak hanya di FTTM tetapi juga di beberapa jurusan lainnya biasa diminta sebelum lulus," tuturnya.

Dia menyebutkan, 70 persen lulusan ITB langsung kerja di perusahaan swasta atau industri. Sisanya di tempat lain seperti instansi, melanjutkan S2, atau PNS.

FTTM, kata Akhmaloka, diminati karena teknologi tambang minyaknya. Saat ini eksplorasi minyak di dalam dan luar negeri tengah digalakkan. "Perusahaan asing seperti Petronas (Malaysia) itu banyak minta (SDM) ke kita," sebutnya.(rhs)

Wednesday, March 30, 2011

Cara Belajar yang Baik (Menurut AL QURAN)

 Mahasiswa dan pelajar adalah intelektual kaum muda. Hari ini aku membaca sebuah buku yg cukup menarik :)
Judulnya Menyiapkan Momentum yg ditulis oleh Rijalul Imam, S.Hum.
Buku ini berisi tentang cara2 belajar yg efektif agar kita dapat memperoleh hasil yg maksimal sesuai dengan kaidah2 yg ada di dalam AL QURAN.
Ada 8 cara yg mngkin bisa kita praktekkan..:

1. Membaca Gagasan materi yg akan kita pelajari terlebih dahulu.
            Hai Yahya, ambillah Al Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh, dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak2 ( QS.Maryam: 12 )
>>>Yahya adalah Nabi Allah yg sejak kecil telah memiliki kebiasaan membaca dg cermat. Proses kreatif membaca Yahya inilah yg kemudian mnghasilkan dampak hikmah yg diberikan Allah kepadanya.
2. Belajar waktu Malam Setelah Tidur..
           Kuncinya ada di QS. al Muzammil Ayat: 6. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu ebih berkesan. Baca dan pahami makna ayat ke-6 dan 7 :)
3.  Belajar Sendirian atau Berdua
            Imam al Ghazali pernah berkata," Jika Anda belajar mengenai Tuhan pada buku tanpa berguru, ketahuilah bahwa Anda sesungguhnya sedang belajar dg syetan."
Allah SWT berfirman," Katakanlah, "Sesungguhnya aku hendak mempeingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dngan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri". QS. Saba': 46
4.  Kalau Belajar Bahasa Asing, Pelajari Dulu Kata Benda :) :)
         Allah berfirman," Dan Dia mengajarkan kpada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kpda para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yg benar" .QS. Al-Baqarah: 31
5. Hafalkan Al Quran agar ingatan jadi Tajam :)
           Menghafal al Quran turut mempermudah proses pembelajaran kita.
 "Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa. QS. Al A'la: 6
   "Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu berpikir logis" QS. Yusuf: 2.
Namun, kita jangan tergesa-gesa dalam mnghafalkan al Quran :)
Baca terjemahan QS. Al-Qiyamah: 16-19.hehe
6. Jika Mudah Lupa, Kayaknya Kamu Lagi Banyak Maksiat dehh. Jauhi Maksiat !!!
            "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yg lupa kpada Allah, lalu Allah mnjadikan mereka lupa kpada mereka sendiri. Mereka itulah org2 yg fasik" QS. Al-Hasyr: 19
            Bisa ajja kita mdh lupa krna tekad dan motivasi yg lemah lhoo..
       " dan sesungguhnya telah Kami perintahkan kpda Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemauan yang kuat. QS. Thaha: 115.
7. Kembalikan Energi Smangat Belajar dengan Beristighfar
            Hahhaha.. sneng deh kalo udah punya hobby " Beristighfar" :)
     Baca deh terjemahan QS. Hud ayat 52.
8. Belajar mengatur Manajemen Sumber Daya Diri :)
              Intinya kita harus belajar menanggulangi kemungkinan2 buruk yg dapat terjadi pada proses belajar kita, kaya nilai yg turun drastis, masalah dgn teman, dll.
Baca terjemahan QS. At-Taubah ayat 122.hehe
Maaf... capek juga ngeeeeeeeetik segini banyak :p

Yang pasti..belajarlah dengan niat karena Allah SWT :)
Semoga bermanfaat yaa..hehe

Keajaiban Berlemah Lembut pada Orangtua.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Di zaman ini, akhlak baik kepada orang tua seakan semakin sirna. Apalagi sudah disibukkan dengan anak dan istri. Atau barangkali ada kesibukan yang sebenarnya tidaklah urgent, namun ketika ortu memanggil, jawaban sang anak, “Aduh Mama, ini lagi asyik nih. Trus saja Oci (panggilan akrabnya) diganggu.” Gitulah anak muda kadang dengan jawaban yang kasar, bahkan sambil marah-marah. Itulah karena terpengaruh TV, lingkungan dan lainnya.
Tak tahukah kita bahwa bermuamalah baik dengan ortu adalah jalan menuju surga?
Coba kita lihat hadits berikut ini yang disebutkan oleh Imam Al Bukhari rahimahullah dalam kitab Al Adabul Mufrod.
Dari Thaisalah bin Mayyas , ia berkata,
ูƒُู†ْุชُ ู…َุนَ ุงู„ู†َّุฌَุฏَุงุชِ ، ูَุฃَุตَุจْุชُ ุฐَู†ُูˆْุจًุง ู„ุงَ ุฃَุฑَุงู‡َุง ุฅِู„ุงَّ ู…ِู†َ ุงู„ْูƒَุจَุงุฆِุฑِ، ูَุฐَูƒَุฑْุชُ ุฐَุงู„ِูƒَ ِู„ุงุจْู†ِ ุนُู…َุฑَ. ู‚ุงَู„َ: ู…َุง ู‡ِู‰َ؟ ู‚ู„ُุชْ:ُ ูƒَุฐَุง ูˆَูƒَุฐَุง. ู‚َุงู„َ: ู„َูŠْุณَุชْ ู‡َุฐِู‡ِ ู…ِู†َ ุงู„ْูƒَุจَุงุฆِุฑِ، ู‡ُู†َّ ุชِุณْุนٌ: ุงْู„ุฅِุดْุฑَุงูƒُ ุจِุงู„ู„ู‡ِ، ูˆَู‚َุชْู„ُ ู†ِุณْู…َุฉٍ، ูˆَุงู„ْูِุฑَุงุฑُ ู…ِู†َ ุงู„ุฒَّุญْูِ، ูˆَู‚َุฐْูُ ุงู„ْู…ُุญْุตَู†َุฉِ، ูˆَุฃَูƒْู„ُ ุงู„ุฑِّุจَุง، ูˆَุฃَูƒْู„ُ ู…َุงู„ِ ุงู„ْูŠَุชِูŠْู…ِ، ูˆَุฅِู„ْุญَุงุฏُ ูِูŠ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ، ูˆَุงู„َّุฐِูŠْ ูŠَุณْุชَุณْุฎِุฑُ ، ูˆَุจُูƒَุงุกُ ุงู„ْูˆَุงู„ِุฏَูŠْู†ِ ู…ِู†َ ุงู„ْุนُู‚ُูˆْู‚ِ، ู‚ุงَู„َ: ู„ِูŠ ุงุจْู†ُ ุนُู…َุฑَ: ุฃَุชَูَุฑَّู‚ُ ุงู„ู†َّุงุฑَ ، ูˆَุชُุญِุจُّ ุฃَู†ْ ุชَุฏْุฎُู„َ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ุฅِูŠْ، ูˆَุงู„ู„ู‡ِ! ู‚َุงู„َ: ุฃَุญَูŠٌّ ูˆَุงู„ِุฏَุงูƒَ؟ ู‚ُู„ْุชُ: ุนِู†ْุฏِูŠْ ุฃُู…ِّู‰ْ. ู‚َุงู„َ: ูَูˆَุงู„ู„ู‡ِ! ู„َูˆْ ุฃَู„َู†ْุชَ ู„َู‡َุง ุงู„ْูƒَู„ุงَู…َ، ูˆَุฃَุทْุนَู…ْุชَู‡َุง ุงู„ุทَّุนَุงู…َ، ู„َุชَุฏْุฎُู„َู†َّ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ ู…َุง ุงุฌْุชَู†َุจْุชَ ุงู„ْูƒَุจَุงุฆِุฑَ.
"Ketika tinggal bersama An Najdaat, saya melakukan perbuatan dosa yang saya anggap termasuk dosa besar. Kemudian saya ceritakan hal itu kepada ‘Abdullah bin ‘Umar. Beliau lalu bertanya, ”Perbuatan apa yang telah engkau lakukan?" ”Saya pun menceritakan perbuatan itu.” Beliau menjawab, "Hal itu tidaklah termasuk dosa besar. Dosa besar itu ada sembilan, yaitu mempersekutukan Allah, membunuh orang, lari dari pertempuran, memfitnah seorang wanita mukminah (dengan tuduhan berzina), memakan riba', memakan harta anak yatim, berbuat maksiat di dalam masjid, menghina, dan [menyebabkan] tangisnya kedua orang tua karena durhaka [kepada keduanya].” Ibnu Umar lalu bertanya, "Apakah engkau takut masuk neraka dan ingin masuk surga?" ”Ya, saya ingin”, jawabku. Beliau bertanya, "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" "Saya masih memiliki seorang ibu", jawabku. Beliau berkata, "Demi Allah, sekiranya engkau berlemah lembut dalam bertutur kepadanya dan memasakkan makanan baginya, sungguh engkau akan masuk surga selama engkau menjauhi dosa-dosa besar." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 8, shahih. Lihat Ash Shahihah 2898)
Lihatlah  akhi ... saksikanlah ukhti ... bagaimana dengan sikap lemah lembut pada orang tua yang mengandung dan membesarkan kita bisa memasukkan dalam surga! Subhanallah ... Ternyata begitu ringan amalan tersebut bagi siapa yang Allah mudahkan.
Disebutkan oleh Imam Al Bukhari pula dalam kitab yang sama, dari Urwah, ia berkata mengucapkan firman Allah,
ูˆَุงุฎْูِุถْ ู„َู‡ُู…َุง ุฌَู†َุงุญَ ุงู„ุฐُّู„ِّ ู…ِู†َ ุงู„ุฑَّุญْู…َุฉِ
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al Isro’: 24)
ู‚ุงَู„َ: "ู„ุงَ ุชَู…ْุชَู†ِุนْ ู…ِู†ْ ุดَูŠْุกٍ ุฃุญَุจَّุงู‡ُ
Lalu ia berkata, "Janganlah engkau menolak sesuatu yang diinginkan oleh keduanya." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 9, shahih secara sanad)
Cobalah renungkan kedua hadits di atas. Berlemah lembut pada ortu sungguh luar biasa. Amalan sederhana. Namun memang butuh dilatih. Apalagi kita mesti menghadapi orang tua yang mudah emosi, sedikit-sedikit marah. Memang butuh kesabaran. Kalau kita mengingat balasan lemah lembut, sungguh itu akan membuat kita berakhlak baik pada mereka. Cobalah membalas keburukan dengan kebaikan. Moga saja kita dimudahkan oleh untuk bisa melakukannya. Allah Ta'ala berfirman,
ูˆَู„َุง ุชَุณْุชَูˆِูŠ ุงู„ْุญَุณَู†َุฉُ ูˆَู„َุง ุงู„ุณَّูŠِّุฆَุฉُ ุงุฏْูَุนْ ุจِุงู„َّุชِูŠ ู‡ِูŠَ ุฃَุญْุณَู†ُ ูَุฅِุฐَุง ุงู„َّุฐِูŠ ุจَูŠْู†َูƒَ ูˆَุจَูŠْู†َู‡ُ ุนَุฏَุงูˆَุฉٌ ูƒَุฃَู†َّู‡ُ ูˆَู„ِูŠٌّ ุญَู…ِูŠู…ٌ (34) ูˆَู…َุง ูŠُู„َู‚َّุงู‡َุง ุฅِู„َّุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุตَุจَุฑُูˆุง ูˆَู…َุง ูŠُู„َู‚َّุงู‡َุง ุฅِู„َّุง ุฐُูˆ ุญَุธٍّ ุนَุธِูŠู…ٍ (35)
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35)
Sahabat yg mulia, Ibnu 'Abbas -radhiyallahu 'anhuma- mengatakan, "Allah memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah, membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik semacam ini."
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, "Namun yang mampu melakukan seperti ini adalah orang yang memiliki kesabaran. Karena membalas orang yg menyakiti kita dengan kebaikan adalah suatu yang berat bagi setiap jiwa." (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 12/243)
Semoga kita kembali teringat dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ุฑَุบِู…َ ุฃَู†ْูُู‡ُ ุซُู…َّ ุฑَุบِู…َ ุฃَู†ْูُู‡ُ ุซُู…َّ ุฑَุบِู…َ ุฃَู†ْูُู‡ُ ». ู‚ِูŠู„َ ู…َู†ْ ูŠَุง ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ู‚َุงู„َ « ู…َู†ْ ุฃَุฏْุฑَูƒَ ูˆَุงู„ِุฏَูŠْู‡ِ ุนِู†ْุฏَ ุงู„ْูƒِุจَุฑِ ุฃَุญَุฏَู‡ُู…َุง ุฃَูˆْ ูƒِู„َูŠْู‡ِู…َุง ุซُู…َّ ู„َู…ْ ูŠَุฏْุฎُู„ِ ุงู„ْุฌَู†َّุฉَ
"Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina." Ada yang bertanya, "Siapa, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, ”(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga." (HR. Muslim no. 2551)
Jadikanlah bakti pada orang tua, berlemah lembut pada mereka sebagai jalan menuju surga yang penuh kenikmatan yang tiada tara.
Dari Abdullah bin ’Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
ุฑِุถَุง ุงู„ุฑَّุจِّ ูِูŠ ุฑِุถَุง ุงู„ْูˆَุงู„ِุฏِ ูˆَ ุณَุฎَุทُ ุงู„ุฑَّุจِّ ูِูŠ ุณَุฎَุทِ ุงู„ْูˆَุงู„ِุฏِ
"Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam)
Semoga kita mengingat perkataan amat bagus dari Ka’ab Al Ahbar. Beliau pernah ditanyakan mengenai perkara yang termasuk bentuk durhaka pada orang tua, beliau mengatakan,
ุฅุฐุง ุฃู…ุฑูƒ ูˆุงู„ุฏูƒ ุจุดูŠุก ูู„ู… ุชุทุนู‡ู…ุง ูู‚ุฏ ุนู‚ู‚ุชู‡ู…ุง ุงู„ุนู‚ูˆู‚ ูƒู„ู‡
Apabila orang tuamu memerintahkanmu dalam suatu perkara (selama bukan dalam maksiat, pen) namun engkau tidak mentaatinya, berarti engkau telah melakukan berbagai macam kedurhakaan terhadap keduanya.” (Birrul Walidain, hal. 8, Ibnul Jauziy)
Semoga Allah beri taufik dan kemudahan bagi kita sekalian untuk berlemah lembut dan berakhlak pada orang tua kita yang amat kita kasihi. Wallahu waliyyut taufiq.
- Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat -

Bahaya Radiasi Nuklir

Kebocoran reaktor nuklir terburuk dalam sejarah terjadi di Chernobyl, Ukraina pada April 1986. Bencana di Jepang memicu kekhawatiran akan adanya kebocoran reaktor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl tahun 1986. Dampak radiasi bermacam-macam, ada yang bisa dirasakan seketika dan ada yang baru muncul dalam jangka panjang.Selain memicu evakuasi ribuan warga di sekitar lokasi kejadian, dampak kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian.
Secara alami, tubuh manusia memiliki mekanisme untuk melindungi diri dari kerusakan sel akibat radiasi maupun pejanan zat kimia berbahaya lainnya. Namun seperti dikutip dari Foxnews, Minggu (13/3/2011), radiasi pada tingkatan tertentu tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dengan mekanisme tersebut.
Editor kesehatan dari Foxnews Health, Dr Manny Alvarez mengatakan ada 3 faktor yang mempengaruhi dampak radiasi nuklir. Ketiganya meliputi total radiasi yang dipejankan, seberapa dekat dengan sumber radiasi dan yang terakhir adalah seberapa lama korban terpejan oleh radiasi.

Tipe Perempuan dalam AL QURAN

Wah lagi pengen bicara tentang perempuan nih.
Soalnya banyak bnget karakter perempuan..
Yg bagaimana cocok untuk djadikan istri?? 
terlalu jauuuh.hehe

Pakaian dapat kita analogikan dengan kepribadian
Seperti halnya pakaian, kepribadian wanita pun
memiliki beragam jenis dan corak. Kita diberi kebebasan untuk memilih
tipe mana saja yang paling disukainya. Namun ingat, dalam setiap
pilihan ada tanggung jawab yang harus dipikul. Karena itu, agar tidak
menyesal di kemudian hari, Al-Qur'an memberi tuntunan kepada
orang-orang beriman (khususnya Muslimah) agar tidak salah dalam memilih
kepribadian.

Setidaknya ada lima tipe wanita dalam Al-Qur'an, yakni,

Pertama,
tipe pejuang. 
Wanita tipe pejuang memiliki kepribadian kuat. Ia berani
menanggung risiko apa pun saat keimanannya diusik dan kehormatannya
dilecehkan. Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah binti Mazahim, istri
Fir'aun. Walau berada dalam cengkraman Fir'aun, Asiyah mampu menjaga
aqidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah. Asiyah lebih memilih
istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir'aun. Allah
SWT mengabadikan do'anya, "Dan Allah menjadikan perempuan Fir'aun
teladan bagi orang-orang beriman, dan ia berdo'a : Ya Tuhanku,
bangunlah untukku sebuah rumah di sisiMu dalam surga dan selamatkanlah
aku dari Fir'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang
dzalim." (QS. At-Tahriim [66] : 11).

Kedua, tipe wanita shalihah yang menjaga kesucian dirinya
Tipe ini diwakili Maryam binti Imran.
Hari-harinya ia isi dengan ketaatan kepada Allah. Ia pun sangat
konsisten menjaga kesucian dirinya. "Bagaimana akan ada bagiku seorang
anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan
aku bukan (pula) seorang pezina!" demikian ungkap Maryam (QS. Maryam
[19] : 20). Karena keutamaan inilah, Allah SWT mengabadikan namanya
sebagai nama salah satu surat dalam Al-Qur'an (QS. Maryam [19]). Maryam
pun diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih Allah, Isa putra
Maryam (QS. Maryam [19] : 16-34). Allah SWT memuliakan Maryam bukan
karena kecantikannya, namun karena keshalihan dan kesuciannya.

Ketiga, tipe penghasut, tukang fitnah, dan biang gosip
Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab. Al-Qur'an menjulukinya sebagai "pembawa
kayu bakar" alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang, wanita
penyiram bensin. "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia
akan binasa. demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di
lehernya ada tali dari sabut." (QS. Al-Lahab [111] : 1-5). Bersama
suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah SAW, menyebar
fitnah, dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa, menjadi luar
biasa ketika diucapkan Hindun.

Keempat, tipe wanita penggoda.
Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi Yusuf. Petualangan
Zulaikha diungkapkan dalam Al-Qur'an, "Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf
tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
(kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, "Marilah ke
sini." Yusuf berkata, "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku
telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang
zalim tiada akan beruntung." (QS. Yusuf [12] : 23).

Kelima, tipe wanita pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya. 
Allah SWT memuji wanita yang tidak taat kepada suaminya yang zalim, seperti dilakukan
perempuan Fir'aun (QS. At-Tahriim [66] : 11). Namun, pada saat
bersamaan Allah pun mengecam perempuan yang bekhianat kepada suaminya
(yang shaleh). Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe ini. Saat
suaminya memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi pengkhianat
dakwah.

Difirmankan, "Allah membuat istri Nuh dan istri Luth
perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan
dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua
istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu
tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) Allah; dan
dikatakan (kepada keduanya) : Masuklah ke neraka bersama orang-orang
yang masuk (neraka)." (QS. At-Tahriim [66] : 10).


Wanita-wanita
yang dikisahkan Al-Qur'an ini hidup ribuan tahun lalu. Namun
karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang. Ada tipe
pejuang yang kokoh keimanannya, ada wanita shalihah yang tangguh dalam
ibadah dan konsisten menjaga kesucian diri, ada pula tipe penghasut,
penggoda, dan pengkhianat. Terserah kita mau pilih yang mana. Bila
memilih tipe pertama dan kedua, maka kemuliaan dan kebahagiaan yang
akan kita dapatkan. Sedangkan bila memilih tiga tipe terakhir, kehinaan
di dunia dan kesengsaraan akhiratlah akan kita rasakan.

"Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi
penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum
kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. An-Nuur [24] :
34). Wallaahu a'lam.

Canggih

Dunia teknologi merupakan dunia yang paling cepat berubah, perusahaan riset ternama Gartner akan memprediksi 8 teknologi seluler canggih yang akan hadir pada tahun ini sampai tahun 2010 yang akan datang.
"Strategi seluler akan sangat dipengaruhi pada evolusi teknologi yang ada pada tahun tersebut. Sehingga sangat penting untuk bisa mengidentifikasi teknologi yang muncul tahun ini," ujar analis senior Gartner Nick Jones, seperti dikutip melalui Cellular News.

Menurut Jonnes, delapan teknologi canggih yang diprediksi akan 'booming' ini dipercaya dapat memberikan efek yang luas di industri seluler. Ke-8 teknologi tersebut adalah,

1. Bluetooth 3.0, fitur sensor dengan konsumsi tenaga yang super rendah yang dapat mensupport teknologi nirkabel seperti Bluetooth, wi-fi dan ultrawideband.

2. Mobile User Interfaces (UIs) yang akan berpengaruh pada keseluruhan cara penggunaan perangkat seluler dan teknologi yang mensupportnya.

3. Location Sensing yang akan membuat perangkat menjadi lebih powerful dan useful. Bahkan di masa depan, teknologi sensor lokasi akan menjadi komponen penting dalam aplikasi kontekstual.

4. 802.11n yang akan membuat kecepatan data menjadi berlipat ganda, antara 100 Mbps hingga 300 Mbps dan akan mengcover wilayah cakupan dengan lebih baik.

5. Display Technology, berpengaruh pada tampilan piksel aktif, passive display (e-book reader) dan pico projector.

6. Mobile Web dan Widgets (aplikasi mobile web mini), yang memungkinkan komunikasi aplikasi seluler antarperangkat.

7. Broadband Cellular (HSPA) yang memungkinkan teknologi layanan yang lebih luas dibanding wi-fi.

8. Near Field Communication (NFC), yang mampu menyediakan aplikasi komunikasi antarperangkat yang lebih mudah dan aman dalam jarak yang dekat. Biasanya digunakan untuk metode pembayaran elektronik.

Daftar Perguruan Tinggi Negeri

DAFTAR PERGURUAN TINGGI NEGERI/UNIVERSITAS NEGERI DI INDONESIA
No.
NAMA PERGURUAN TINGGI
KOTA
 
1 UNIVERSITAS GAJAH MADA YOGYAKARTA
2 UNIVERSITAS INDONESIA JAKARTA
3 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
4 UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA
5 UNIVERSITAS HASANUDIN MAKASSAR
6 UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
7 UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG
8 UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
9 UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
10 UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
11 UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH
12 UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO
13 UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
14 UNIVERSITAS NUSA CENDANA KUPANG
15 UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
16 UNIVERSITAS MATARAM MATARAM
17 UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU
18 UNIVERSITAS CENDRAWASIH JAYAPURA
19 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
20 UNIVERSITAS JAMBI JAMBI
21 UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
22 UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
23 UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
24 UNIVERSITAS PALANGKARAYA PALANGKARAYA
25 UNIVERSITAS JEMBER JEMBER
26 UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
27 UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA
28 UNIVERSITAS TADULAKO PALU
29 UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI
30 UNIVERSITAS BENGKULU BENGKULU
31 UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA
32 UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG
33 UNIVERSITAS NEGERI MALANG MALANG
34 UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
35 UNIVERSITAS NEGERI MANADO MANADO
36 UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR MAKASAR
37 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA JAKARTA
38 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA YOGYAKARTA
39 UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA SURABAYA
40 UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
41 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG
42 UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG
43 UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA BANGKALAN
44 UNIVERSITAS KHAIRUN TERNATE TERNATE
45 UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI MANOKWARI
46 UNIVERSITAS MALIKUSSALEH LHOKSEUMAWE LHOSEUMAWE
47 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG
48 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER SURABAYA
49 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
50 INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GORONTALO GORONTALO
51 INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA YOGYAKARTA
52 INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SINGARAJA SINGARAJA
53 SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA SURAKARTA SURAKARTA
54 SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA PADANG PANJANG PADANG PANJANG
55 SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA DENPASAR DENPASAR
56 SEKOLAH TINGGI SENI INDONESIA BANDUNG BANDUNG
57 POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG BANDUNG
58 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA JAKARTA
59 POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN
60 POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BANDUNG
61 POLITEKNIK NEGERI SEMARANG SEMARANG
62 POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG
63 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
64 POLITEKNIK NEGERI AMBON AMBON
65 POLITEKNIK NEGERI PADANG PADANG
66 POLITEKNIK NEGERI BALI DENPASAR
67 POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK PONTIANAK
68 POLITEKNIK NEGERI  MAKASAR MAKASAR
69 POLITEKNIK NEGERI MANADO MANADO
70 POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA
71 POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN BANJARMASIN
72 POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE LHOKSEUMAWE
73 POLITEKNIK NEGERI KUPANG KUPANG
74 POLITEKNIK ELEKTRONIK NEGERI SURABAYA SURABAYA
75 POLITEKNIK NEGERI JEMBER JEMBER
76 POLITEKNIK NEGERI PANGKEP PANGKEP
77 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG KUPANG
78 POLITEKNIK PERIKANAN NEGERI TUAL TUAL
79 POLITEKNIK NEGERI MALANG MALANG
80 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA
81 POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH PAYAKUMBUH
82 POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA SAMARINDA